PIRU-Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Asri Arman pada Rabu (24/09/2025), menerima para Perwakilan Tenaga Kerja PT. Spice Island Maluku (PT. SIM) dan perwakilan masyarakat Desa Hatusua, Desa Nuruwe, Desa Kawa di Aula Pendopo Bupati.
Dalam pertemuan ini, turut hadir Wakil Ketua II DPRD SBB H. Rauf Latulumamina, Kapolres SBB AKBP. Andi Zulkifli, S.I.K., MM dan Dandim 1513/SBB Letkol Inf Rudolf G Paulus, Kepala Kesbangpol Hasim Tubaka, Kepala Bapeda Ruslan Nain dan Kadis PTSP Ampi Tuhenay.
Pertemuan ini guna mendengarkan aspirasi dari tenaga kerja PT. SIM yang dirumahkan akibat dari PT. SIM yang akan menghentikan investasi serta pekerjaan di Kabupaten SBB.
Pertemuan di awali dengan mendengarkan pemaparan dari pihak perwakilan Tenaga kerja PT. SIM yang menyampaikan harapannya, agar Bupati selaku pimpinan daerah dapat membuka komunikasi dengan pihak perusahaan untuk membatalkan putusannya dan bersedia melanjutkan kembali aktifitasnya.
Mereka kemudian mengingatkan, hengkangnya PT. SIM dari SBB tentunya akan berdampak luas bagi perekonomian masyarakat yang berada di wilayah kerja perusahan dan dapat pula berimplikasi negatif pada iklim investasi di SBB.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan masyarakat yang merasa terbantu secara ekonomi karena banyak dari mereka yang diterima sebagai pegawai perusahaan dengan gaji setara UMR Provinsi senilai 3,5 Juta rupiah dan mendapatkan juga jaminan kesehatan melalui BPJS.
Oleh karenanya mereka juga berharap Pemerintah Daerah dan DPRD serta Forkopimda dapat membantu mendorong penyelesaian masalah yang menyebabkan PT.SIM mengeluarkan surat penghentian operasional perusahannya di SBB, sehingga diharapkan PT. SIM dapat kembali melanjutkan aktifitasnya.
Menanggapi aspirasi Pewakilan Karyawan dan Masyarakat, Bupati kemudian menyampaikan, “Saya sejak awal memimpin daerah ini, tepatnya pada bulan Maret yang lalu saat kembali dari Hambalang langsung ditemui oleh Perwakilan PT.SIM kala itu yang meminta tanda tangan saya agar meraka tidak jadi menghentikan operasionalnya, dan saya tanda tangan saat itu juga, karena komitmen saya untuk meningkatkan serta menjaga iklim investasi di daerah ini.”
“Sehingga sebelum bapak-bapak menyampaiakan kepada saya untuk menghubungi PT.SIM, Saya telah terlebih dahulu mengutus Tim Pemerintah Daerah bersama DPRD yang dipimpin Pak Sekda, pada hari ini untuk bertemu secara langsung dengan Pak Gubernur guna meminta PT. SIM untuk tetap berinvestasi dan beraktifitas di SBB,” lanjut beliau.
Bupati kemudian menekankan, “Tidak ada upaya Pemda untuk mengabaikan masalah ini, buktinya kami beserta DPRD dan Forkopimda hingga saat ini terus berupaya melakukan mediasi, karena kami paham bahwa untuk mengentaskan masalah kemiskinan di daerah ini, salah satunya tentu yang harus dilakukan adalah menyediakan sebanyak mungkin lapangan kerja bagi masyarakat.”
“Saya berharap Bapak-bapak selaku perwakilan Karyawan PT.SIM dan masyarakat di ketiga desa untuk ketika selesai pertemuan ini, dapat membantu memediasi PT.SIM untuk mengurungkan niat untuk menutup operasionalnya, sekaligus meminta masyarakat lain untuk dapat menjaga kondisi tetap kondusif,” tutup Bupati SBB. (Diskominfo SBB)


