ETI-Pulau Osi, Desa Eti telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dengan ciri khas hutan bakau dan jembatan kayunya yang membentang sepanjang kurang lebih 2 KM.
Namun sayang dengan keterbatasan anggaran dan minimnya pembangunan infrastruktur di kawasan ini khususnya jembatan, membuat potensi pariwisatanya kurang berkembang dan terkesan berjalan di tempat.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten SBB melalui Bupati Asri Arman tidak tinggal diam dan kemudian mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat, guna mengupayakan adanya bantuan pembangunan.
Kementerian PUPR melalui Balai Pengelolaan Jalan Nasional Provinsi Maluku (BPJN) kemudian meresponinya dengan mengirimkan tim survei yang diketuai oleh Julian Apono, selaku Staf Teknik PPK Perencanaan BPJN Maluku.
Tim yang terdiri dari 3 orang ini, tiba pada kamis (07/08/2025), dan langsung menuju Pulau Osi untuk melakukan pemeriksaan, pemetaan dan pengukuran awal yang kemudian akan di laporkan kepada pimpinan untuk dievaluasi.
“Kami telah melakukan pengukuran secara detail dan akan segera melaporkannya kepada pimpinan. Kami berkomitmen untuk bekerja keras dan semoga bisa dikerjakan secepatnya, demi mewujudkan harapan masyarakat SBB,” ungkap Apono.
Bupati yang turun langsung mendampingi tim BPJN saat melalukan survey juga mengungkapkan, “Pembangunan jembatan ini adalah kunci untuk membuka potensi ekowisata Pulau Osi, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi Seram Bagian Barat.”
“Bayangkan, Pulau Osi dengan keindahan alamnya yang memukau, akan semakin mudah diakses dan menjadi magnet bagi wisatawan. Jembatan ini bukan hanya penghubung daratan, tetapi juga penghubung mimpi dan kesejahteraan bagi masyarakat melalui pengembangan ekowisata,” tutur Bupati.
Bupati kemudian menyampaikan harapannya “Kami telah mengajukan proposal kepada berbagai Kementerian, dan hari ini, BPJN telah melakukan survei. Harapan kami agar ini dapat terealisasi secepatnya, karena akan berdampak besar terhadap pemulihan ekonomi daerah dan Masyarakat.” (Diskominfo SBB)