PIRU – Mengantisipasi kenaikan harga dan mengontrol ketersedian kebutuhan pokok masyarakat sekaligus mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang hari raya Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 2023, Pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat berinisiatif mengadakan operasi pasar yang berlangsung di pasar tradisional dan sejumlah toko sembako yang ada di kota Piru pada Jumat, (02/12/2022).
Operasi pasar yang dilakukan mulai pagi hingga menjelang siang ini, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Leverne A. Tuasuun, SP, M.Si dengan didampingi oleh beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diantaranya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Bagian Ekonomi dan SDA, Inpesktorat, dan Bappeda.
Dari operasi pasar kali ini terpantau bahwa ketersedian atau stok bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe keriting dan bahan pokok lainnya ada dalam keadaan cukup dengan kisaran harga jual yang masih cenderung stabil.
Namun dari hasil wawancara Sekda dengan beberapa pelaku usaha pertokoan sembako dan pedagang pasar diperoleh informasi bahwa beberapa merek tertentu mengalami sedikit kenaikan harga per karungnya, namun untuk per kilonya masih stabil di kisaran Rp. 12.000 hingga Rp. 14.000.
Selain beras, minyak goreng dan terigu juga mengalami kenaikan harga. Minyak goreng curah mengalami kenaikan harga terbesar yakni dari sebelumnya Rp. 14.000 menjadi Rp. 18.000. Kemudian “Minyak Kita” yang merupakan merek dagang untuk minyak goreng subsudi, juga mengalami kenaikan sebesar seribu rupiah menjadi Rp. 17.000.
Ada juga minyak goreng kemasan merek Fortune, yang ikut naik dari Rp. 15.000 menjadi Rp. 17.000 hingga Rp. 18.000. Untuk terigu kemasan kenaikan harga yang dialami sebesar seribu rupiah dari sebelumnya Rp. 12.000 menjadi Rp. 13.000.
Menindaklanjuti fluktuasi harga ini, Sekda SBB langsung menginstruksikan kepada Pimpinan OPD terkait untuk segera mengamankan jalur distribusi serta secara rutin terus memantau ketersedian stok barang, sehingga kenaikan harga dapat ditekan dan dikontrol hingga saat hari Natal dan Tahun baru nanti.
“Kita harus memperhatikan jalur distrubusi dan ketersedian stok setiap bahan pokok khususnya beras lokal dan minyak goreng subsidi, agar tetap aman dan tersedia guna mengimbangi ketersedian produk sembako dari luar. Sehingga diharapkan nantinya dapat membantu mengontrol harga kedua bahan pokok ini di kabupaten kita”, ungkap Sekda.
Sekda kemudian mengingatkan, “jangan sampai justru beras lokal kita dijual keluar daerah sedangkan stok beras kita malah terbatas sehingga berdampak pada kenaikan harga yang ujung-ujungnya dapat memicu terjadinya inflasi di daerah ini”.
Di penghujung operasi pasar Sekda, kemudian meminta kepada para pedagang untuk jangan melakukan penimbunan barang atau stok karena jika diketahui yang bersangkutan melakukan penimbunan maka akan diberikan sangsi. Dan bagi masyarakat, Sekda juga menghimbau agar berbelanjalah dengan bijak dan sesuai kebutuhan sehingga ketersedian barang atau stok, baik itu sembako maupun kebutuhan lainnya tetap terjaga dan tidak terjadi kelangkaan barang. (P-01)