PIRU-Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Seram Bagian Barat (SBB) khususnya di Piru dan sekitarnya, maka Pemerintah Kabupaten SBB melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (BPN) dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku menggelar Gerakan Pangan Murah.
Giat bertajuk “Lauching penyerahan pangan secara simbolis kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pencanangan B2SA goes to school” ini berlangsung di Gedung Hatutelu pada Senin (15/07/2024).
Leverne A. Tuasuun selaku Sekretaris Daerah (Sekda) SBB mewakili Pj. Bupati SBB hadir pada kegiatan ini sekaligus menerima kedatangan Dr. Sri Nuryanti, STP., M.P., selaku Direktur Pengendalian pangan dari BPN yang berkunjung langsung dari Jakarta.
Kedatangan sang direktur di Bumi Saka Mese Nusa adalah merupakan bentuk intervensi BPN dalam pengendalian kerawanan pangan melalui pemberian dukungan terhadap percepatan penghapusan kemiskinan ekstream dan pengentasan daerah rentan rawan pangan di Indonesia dalam bentuk bantuan pangan.

Dalam pernyataannya Sri Nuryanti menyampaikan, “Intervensi di tahun 2024 ini dilaksanakan di 8 Provinsi, 20 Kabupaten/Kota, 233 Desa dengan sasaran penerima bantuan yang berasal dari keluarga rawan pangan pada kelompok pengeluaran 10 persen terbawah dimana SBB terdapat 1.824 KK atau 32 persen dari total penerima di Maluku.”
“Bentuk bantuan berupa, protein hewani berupa kornet sapi dan ikan sarden, kemudian kacang hijau sebagai sumber protein nabati, bihun jagung sebagai sumber karbohidrat, sumber lemak berupa minyak goreng dan garam beryodium sebagai sumber mineral,” lanjut Direktur.
Ini kemudian disambut baik oleh Sekda yang dalam sambutannya menuturkan, “Harapan saya, lewat kegiatan kita dihari ini, kiranya dapat membantu mengurangi beban masyarakat kita akan kebutuhan pangan berkualitas dan murah sehingga mampu mengentaskan daerah rawan pangan dan memperkuat daerah tahan pangan.”
“Selain itu, lewat pencanangan B2SA goes to school yang kita gagas dihari ini dapat mempersiapkan generasi muda yang sehat dan tangguh lewat apa yang dia konsumsi, sehingga siap menyonsong hadirnya Indonesia emas pada 2045 mendatang,” ujar Sekda.
Kagiatan kemudian ditutup dengan pemukulan tifa dan foto bersama serta peninjauan pasar murah yang dibuka untuk masyarakat umum di depan Gedung Hatutelu, yang menjual berbagai bahan kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan masih banyak lainnya, dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. (Diskominfo SBB)