PIRU-Stunting yang merupakan ganggungan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada di bawah standar, telah menjadi isu nasional yang sedang gencar diperangi keberadaannya.
Mulai dari pemerintah pusat, daerah hingga ke desa-desa, semuanya berupaya untuk mempercepat penurunan dan pengentasan kasus stunting yang dialami anak-anak melalui pelaksanaan program nasional, 8 (delapan) aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) melalui OPD-OPD pengampuh Stunting pun turut menggagas terlaksananya kegiatan “Aksi Konvergansi Percepatan Penurunan Stunting Rembuk Stunting #(Aksi 3)” yang digelar di Ballroom Hotel Amboina pada Kamis (18/07/2024).
Sebagai informasi, kondisi gagal tumbuh yang dialami anak-anak stunting ini akan mengakibatkan gangguan pada perkembangan kognitif dan motorik anak, yang jika dibiarkan dalam jangka Waktu lama akan dapat mempengarui kecerdasan dan produktifitas anak dimasa yang akan datang.

Dalam kegiatan ini hadir Penjabat Bupati SBB Achmad Jais Ely yang didampingi Ketua TP-PKK, para anggota Forkopimda, Sekda SBB, Ketua DWP, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Pimpinan OPD, Para Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan tamu undangan lainnya, yang kemudian secara Bersama melakukan penandatangan komitmen Bersama sebagai wujud dukungan.
Pj Bupati ketika memberi sambutan menekankan bahwa, “Ada delapan aksi konvergensi yang terdiri dari yang pertama Analisis situasi, lalu penyusunan rencana kegiatan, kemudian dihari ini ada rembuk stunting, keempatnya pembuatan peraturan Bupati, pembinaan pelaku dan pemerintah desa, keenam sistem manajemen stunting, pengukuran dan publikasi dan terakhir melakukan review kinerja tahunan.”
“Saya minta setiap tahapan ini dipercepat karena kita sudah cukup terlambat, sehingga saya inginkan paling tidak minggu depan sudah masuk ke tahap empat, dengan memperhatikan regulasi-regulasi terkini dan memperhatikan problem-problem yang kemarin apapun yang diminta silahkan direvisi, dilakukan inovasi supaya menghasilkan regulasi terbaru.”
“Lewat penandatangan komitmen Bersama tadi, saya mengajak kita semua untuk Kase Bening (Katong Semua Ikut Bergerak Bersama Memerangi Stunting) SBB lewat setiap tugas dan peran kita masing-masing yang kita lakukan dengan penuh rasa keterpangilan dan tanggung jawab yang besar demi menghasilkan generasi emas di tahun 2045 mendatang,” ungkap Pj. Bupati.
Usai sambutan Pj. Bupati kemudian mengajak Forkopimda, Sekda, Ketua TP-PKK dan Ketua DWP sebagai perwakilan untuk menabuh tifa secara bergantian sebagai simbolisasi Kerjasama dan kerja Bersama dari semua elemen yang hadir pada saat itu. (Diskominfo SBB)