23.4 C
Maluku
Thursday, October 10, 2024

PJ BUPATI HADIRI PROSESI AROHA PUSAKA NEGERI LISABATA

LISABATA-Peringatan Maulid atau hari lahirnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 ini dirayakan dengan cara yang unik oleh masyarakat Negeri Lisabata, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Jatuh pada Senin (16/09/2024), Hari Besar Umat Islam yang biasanya diadakan pada setiap tanggal 12 Rabiul awal dalam Kalender Hijriah ini, diperingati lewat pelaksanaan prosesi adat Aroha Pusaka.

Untuk diketahui Aroha Pusaka adalah rangkaian kegiatan adat yang diawali dengan ritual penyembelihan ayam secara masal pada sehari sebelum Maulid, oleh orang-orang terpilih, sebagai bentuk ungkapan syukur atas lahirnya sang Nabi besar.

Ritual yang disebut Manusenai ini, melibatkan 25 (Dua Puluh Lima) orang pemotong dimana Penjabat Bupati SBB Achmad Jais Ely adalah salah seorang diantaranya dan ditemani oleh 25 orang pemegang ayam, dengan jumlah ayam yang disembelih sebanyak 179 ekor ayam.

Pada sekitar pukul 8 malam, Aroha Pusaka yang disimpan di salah satu kamar pada rumah tua, mata rumah Pattilow kemudian dibawa keluar ke ruang tamu untuk diletakkan pada sebuah ranjang yang ditutupi oleh tirai kain putih.

Pj. Bupati kemudian turut pula terlibat dalam prosesi selanjutnya yakni pembacaan ayat-ayat suci Alquran secara bersama-sama, sebanyak 30 jus yang berlangsung hingga
memasuki hari baru, hari lahirnya Nabi.

Disela-sela pembacaan, ada sebuah prosesi penting lagi, yakni para tetua adat dan tokoh masyarakat serta pemuda akan berjaga sepanjang subuh, dimana mereka dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok tetap melafalkan Alquran dan kelompok yang bertugas di tepi pantai untuk melihat datangnya fajar.

Fajar yang dimaksud bukanlah terbitnya matahari melainkan penampakan seberkas cahaya terang dengan durasi singkat pada lokasi disekitar hilir sungai Sapalewa, yang konon berdasarkan tutur dari para tetua, cahaya tersebut berasal dari sebuah Alquran pusaka Lisabata yang bertinta emas dan telah lama hilang.

Setelah cahaya fajar tersebut terlihat, maka oleh kelompok yang bertugas mengamati akan kembali ke rumah tua untuk menyampaikannya kepada kelompok pembaca Alquran untuk kemudian membuka tirai penutup Aroha Pusaka.

Usai dibacakan ayat-ayat Alquran oleh salah seorang yang dituakan, Aroha Pusaka yang berisikan sajian makanan nasi kuning dan olahan daging ayam dari ritual Manusenai, kemudian diturunkan ke lantai untuk kemudian dibagikan untuk disantap bersama.

Prosesi adat kemudian diakhiri dengan melanjutkan pembacaan Alquran yang dijeda sebelumnya kemudian dilanjutkan kembali hingga pada pagi hari, hingga mereka menyelesaikan atau mengkhatamkan 30 jus.

Namun pembacaan kali ini melibatkan lebih banyak orang, yang duduk bersama dalam tiga deret memanjang dan di depan masing-masing orang terdapat sebuah dulang berbentuk persegi yang terbuat dari pelepah sagu yang berisi nasi kuning dan berbagai panganan lokal khas Lisabata.

Turut hadir mendampingi Pj. Bupati, Ketua TP-PKK Ibu Anita Jais Ely bersama Sekretaris Daerah Leverne A. Tuasuun bersama Ketua DWP SBB Ibu Elsye Ursia, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Para Pimpinan OPD, Camat Taniwel, Kapolsek, Danramil, Para Kepala Desa.

Dalam sambutan singkatnya usai prosesi, Pj Bupati mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat, dimana seusai tema yang diangkat, saya melihat bagaimana setiap elemen masyarakat di Negeri ini sangat antusias dan bahu membahu dalam semangat kebersamaan bekerjasama hingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.”

“Saya mewakili Pemerintah Daerah meminta kepada semua masyarakat Lisabata harus terus melestarikan kegiatan ini, dengan cara dilaksanakan di setiap tahun, dan akan saya upayakan melalui Dinas Pariwisata untuk dapat dimasukkan ke dalam kalender event pariwisata tahunan,” lanjut Beliau.

Pj. Bupati kemudian menutup sambutannya dengan menyampaikan, “Namun jika ingin menjadikan ini sebagai sebuah event budaya yang diharapkan dapat menarik para wisatawan, maka harus ada peningkatan dalam kemasanannya, seperti adanya prosesi penyambutan tamu, ada semacam festival atau karnaval dan lain sebagainya tanpa menghilangkan prosesi utamanya.”

Acara kemudian diakhiri dengan pembagian beberapa bantuan sosial baik kepada perorangan maupun kelompok yang dilanjutkan dengan prosesi foto bersama antara Pj. Bupati dan masyarakat Lisabata. (Diskominfo SBB)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here