28.4 C
Maluku
Wednesday, September 18, 2024

DAMPINGI INA LATU MALUKU, PJ BUPATI HADIRI PANAS PELA DI HONITETU

HUNITETU-Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Andi Chandra As’aduddin, SE., MH, bersama Ketua TP-PKK SBB Ibu Norma Riana, SE, mendampingi Istri Gubernur Maluku Murad Ismail selaku Ina Latu Maluku Ibu Widya Pratiwi dalam Acara Panas Pela Negeri Nuwetetu Patai Nudua Siwa – Batai Nurua Lima di Desa Honitetu, Kecamatan Inamosol Kabupaten SBB.

Turut pula hadir para beberapa Pimpinan OPD Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Pemkab SBB, Camat Inamosol, Forkopimcam Inamosol, Para Kepala Desa dan tentunya Tokoh adat serta Tokoh agama.

Kegiatan Panas Pela yang berlangsung di halaman kantor Camat Inamosol pada Selasa (21/11/2023) melibatkan masyarakat dari beberapa Desa, mulai dari Honitetu, Huku Anakota, Huku Kecil, Uraur hingga Desa Persiapan Sukowati.

Seperti diketahui Panas Pela ini adalah budaya warisan leluhur berupa ritual adat di Maluku terlebih di SBB, yang diadakan untuk memperingati kembali hubungan kekerabatan dan persaudaraan khususnya antara Desa Honitetu (Nuwetetu Patai Nudua Siwa) dengan Desa Huku (Buku Batai Nurua Lima).

Prosesi yang diwarnai dengan ritual pengucapan sumpah bersama oleh para tetua adat untuk tetap menjaga kerukunan dan persaudaran diantara mereka. Hal ini diwujudkan dengan tidak memperbolehkan adanya konflik sosial, tidak boleh saling kawin mengawin bahkan pacaran atau memberikan benda tajam dan api.

Prosesi Acara Panas Pela Negeri Nuwetetu Patai Nudua Siwa – Batai Nurua Lima di Desa Honitetu, Kecamatan Inamosol Kabupaten SBB, Selasa (21/11/2023).

Menanggapi hal ini Pj. Bupati dalam sambutannya menyampaikan, “Revitalisasi Kearifan Lokal melalui Panas Pela ini adalah upaya dalam mentransformasi nilai-nilai budaya yang harus terus dipertahankan. Ini merupakan identitas masyarakat Maluku yang berharga dan mampu menciptakan keharmonisan dan kedamaian diantara masyarakatnya”.

“Sesungguhnya dengan Panas Pela ini para leluruh telah menyuguhkan kepada kita generasi penerusnya sebuah tingkat peradaban yang tinggi dalam pertalian sejati hidup basudara, sebagaimana ungkapan-ungkapan kita di Maluku, Potong di kuku rasa di daging, Ale rasa beta rasa, sagu salempeng patah dua”, lanjut beliau.

Pj. Bupati kemudian menyampaikan pesannya, “Semoga Panas pela ini bukan sekedar ekpresi serimonial acara adat saja, tetapi haruslah berisi pesan kultur dan religi yang harus dipertahankan generasi sekarang ditengah gempuran budaya moderen yang pragmatis dan individualis”.

“Pada akhirnya saya mengucapkan selamat atas terselengaranya Momen Panas pela disaat ini, semoga apa yang kita lakukan ini menjadi suatu kebahagian dan nikmat dari Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa”, tutup Pj. Bupati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here